Selasa, 03 Mei 2011

Alat Komunikasi Handphone, Sebuah Kebutuhan Atau Gengsi?

Dahulu kala, manusia melakukan komunikasi secara langsung atau memberitahukan sesuatu dengan cara tradisional seperti kentungan dan sebagainya. Seiring waktu dan kemajuan teknologi, alat komunikasi pun semakin berkembang khusunya telephone seluler atau yang sering kita sebut dengan handphone.
Seiring dengan teknologi yang berkembang, alat komunikasi ini khususnya handphone, masyarakatpun mulai menggunakanannya baik kalangan bawah ataupun kalangan atas. Karena banyak provider telephon seluler ini sudah mengeluarkan alat komunikasi ini dengan harga yang murah, dan dapat dijangkau oleh kalangan masyarakat bawah. Beda seperti pada waktu awal munculnya alat komunikasi ini. Harga yang ditawarkan pun hanya bisa di capai oleh kalangan masyarakat yang berkecukupan dan kalangan atas. Dan Handphone ini menjadi sebuah barang mewah.
Mulai dari telephone dengan menggunakan kabel, lalu wireless (tanpa kabel) terus berkembang menjadi telephone seluler. Bermunculannya handphone dengan harga murah, bermunculan pula handphone dengan harga yang sangat mahal dan dilengkapi dengan teknologi teknologi seperti sebuah komputer.
Pada saat ini masyarakatpun berlomba untuk memiliki sebuah handphone yang memiliki teknologi ini. Sebenarnya Handphone menjadi sebuah gengsi dan memperlihatkan strata kesejahteraan seseorang atau memang digunakan sebagai alat komunikasi?

Dari dahulupun alat komunikasi ini memang sudah terlihat sebagai tingkat kesejahteraan seseorang, karena hanya mereka yang mempunyai uang cukup dan banyak yang hanya bisa membelinya. Tetapi dijaman sekarang sudah tidak bisa diukur dengan itu, karena terkadang memang kita dituntut mempunyai alat komunikasi yang berteknologi canggih untuk mendukung pekerjaan atau yang lainnya.
Semua itu tergantung dari pribadi seseorang itu sendiri. Apabila orang itu memang mementingkan gengsi dan selalu bercermin kepada ‘Apa Yang dimiliki Teman dan Sekelilingnya’, alat komunikasi ini akan menjadi sebuah gengsi. Tetapi apabila kita menggunakannya sebagi pendukung kita dalam karir dan pekerjaan, alat ini bisa dijadikan sebuah kebutuhan dan pendukung karir kita. (fyn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar